Profil Desa Bumirejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Bumirejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Mengenal Desa Bumirejo, Mungkid, lumbung pangan utama bagi ibu kota Kabupaten Magelang. Simak potensi pertanian padi yang didukung irigasi modern, kelembagaan petani yang kuat, dan peran strategisnya sebagai sabuk hijau.
- 
                
                
Lumbung Pangan Kecamatan
Desa Bumirejo berfungsi sebagai pusat produksi pertanian, terutama padi varietas unggul, yang secara konsisten memasok kebutuhan pangan bagi kawasan perkotaan Mungkid dan sekitarnya.
 - 
                
                
Sistem Irigasi Terpadu
Keberhasilan dan produktivitas pertaniannya ditopang oleh sistem irigasi teknis yang terorganisir dengan baik, memungkinkan intensitas tanam yang tinggi sepanjang tahun.
 - 
                
                
Peran sebagai Sabuk Hijau
Berfungsi vital sebagai sabuk hijau (green belt) bagi ibu kota kabupaten, menjaga keseimbangan ekologis, menyediakan ruang terbuka, dan mencegah ekspansi urban yang tidak terkendali.
 
Di tengah dinamika pembangunan Kecamatan Mungkid sebagai ibu kota kabupaten yang dipenuhi perkantoran dan area komersial, Desa Bumirejo hadir sebagai penyeimbang yang vital. Sesuai dengan namanya yang berarti `tanah yang makmur`, desa ini merupakan lumbung pangan utama, sebuah hamparan hijau produktif yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan bagi kawasan sekitarnya. Bumirejo ialah representasi dari desa agraris modern yang tangguh, di mana tradisi bertani berpadu dengan manajemen terorganisir untuk menopang kehidupan perkotaan.
Lumbung Pangan di Jantung Ibu Kota
Identitas utama dan paling fundamental dari Desa Bumirejo ialah perannya sebagai pusat produksi pertanian. Desa ini didedikasikan sebagai kawasan lumbung pangan, dengan mayoritas lahannya merupakan sawah beririgasi teknis yang dikelola secara intensif. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi varietas unggul, yang mampu dipanen beberapa kali dalam setahun berkat dukungan ketersediaan air dan penerapan teknologi pertanian yang baik.Produktivitas yang tinggi menjadikan Bumirejo sebagai pemasok beras utama bagi pasar-pasar di Kecamatan Mungkid, termasuk untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ribuan aparatur negara dan warga di kawasan perkotaan. Selain padi, para petani juga aktif menanam komoditas palawija seperti jagung dan kedelai pada musim-musim tertentu. Fungsi strategis sebagai pemasok pangan ini menempatkan Desa Bumirejo pada posisi yang krusial dalam struktur ekonomi dan sosial Kabupaten Magelang.
Kunci Kemakmuran: Irigasi dan Kelembagaan Petani
Di balik kesuksesan Bumirejo sebagai lumbung pangan, terdapat dua faktor kunci: sistem irigasi yang andal dan kelembagaan petani yang solid. Desa ini dialiri oleh jaringan irigasi teknis yang terhubung dengan sumber air dari sungai-sungai besar di sekitarnya, kemungkinan besar termasuk saluran dari Sungai Progo. Sistem ini memastikan pasokan air yang konsisten dan terukur ke petak-petak sawah, mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan dan memungkinkan petani merencanakan musim tanam dengan presisi.Keberhasilan ini juga didukung oleh peran aktif kelompok tani (poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Lembaga ini menjadi wadah bagi para petani untuk berkoordinasi, berbagi pengetahuan, mengakses pupuk bersubsidi, mendapatkan benih unggul, serta mengatasi hama secara kolektif. "Keberhasilan kami di sini berkat kerja sama yang baik antar petani melalui kelompok tani dan dukungan pengairan yang lancar. Hasil panen dari Bumirejo langsung kami distribusikan untuk memenuhi kebutuhan pasar di Mungkid," kata seorang ketua Gapoktan setempat. Kelembagaan yang kuat ini menjadi bukti bahwa pertanian di Bumirejo dikelola secara modern dan profesional.
Letak Geografis dan Fungsi Ekologis
Desa Bumirejo berlokasi di pinggiran kawasan pusat perkotaan Mungkid, membentuk sebuah sabuk hijau atau green belt yang vital. Posisi ini tidak hanya strategis secara ekonomi, tetapi juga secara ekologis.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Bumirejo ialah 3,12 kilometer persegi (3.12km2), menjadikannya salah satu desa dengan lahan agraris yang signifikan di kecamatan tersebut. Hamparan sawah yang luas berfungsi sebagai area resapan air yang penting, membantu mencegah banjir di kawasan yang lebih rendah. Selain itu, kawasan hijau ini juga berperan sebagai paru-paru kota, membantu menjaga kualitas udara di tengah pembangunan kawasan urban yang pesat.Adapun batas-batas administratif Desa Bumirejo sebagai berikut:
Berbatasan dengan Desa Mendut.
Berbatasan dengan Desa Bojong.
Berbatasan dengan Desa Tempak.
Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Borobudur.
Demografi Masyarakat Agraris yang Tangguh
Menurut data kependudukan dalam publikasi "Kecamatan Mungkid dalam Angka 2025", Desa Bumirejo dihuni oleh 5.250 jiwa. Dengan luas wilayahnya yang cukup besar, maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.683 jiwa per kilometer persegi, relatif lebih rendah dibandingkan desa-desa tetangganya yang lebih urban.Struktur sosial masyarakatnya sangat homogen dengan mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Generasi ke generasi, masyarakat Bumirejo telah mewarisi pengetahuan dan kearifan lokal dalam mengelola lahan dan air. Karakter masyarakatnya dikenal ulet, pekerja keras dan memiliki ikatan komunal yang kuat, terutama dalam tradisi gotong royong saat musim tanam dan panen.
Perekonomian Berbasis Pertanian dan Rantai Pasok Pangan
Seluruh denyut nadi perekonomian Desa Bumirejo berpusat pada sektor pertanian. Aktivitas ekonomi tidak hanya berhenti pada proses produksi di sawah, tetapi mencakup seluruh rantai pasok pangan. Di desa ini, mudah ditemukan tempat penggilingan padi skala kecil hingga menengah yang mengolah gabah hasil panen menjadi beras siap jual.Selain itu, perekonomian turunan lainnya juga berkembang, seperti usaha penjualan sarana produksi pertanian (saprodi) yang menyediakan benih, pupuk, dan pestisida. Jasa sewa alat dan mesin pertanian (alsintan) seperti traktor dan mesin panen juga menjadi sumber pendapatan penting bagi sebagian warga. Produk akhir, yaitu beras berkualitas, kemudian didistribusikan oleh para pedagang ke Pasar Mungkid, Pasar Borobudur, dan pasar-pasar lainnya, menciptakan sebuah siklus ekonomi yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
Infrastruktur Pertanian dan Penunjang Kehidupan Desa
Infrastruktur di Desa Bumirejo dibangun untuk mendukung fungsi utamanya sebagai kawasan agraris. Jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier menjadi infrastruktur paling vital dan mendapat perawatan rutin. Selain itu, jalan usaha tani (JUT) telah dibangun untuk mempermudah akses kendaraan pengangkut hasil panen dari sawah ke jalan utama.Di luar infrastruktur pertanian, fasilitas dasar seperti sekolah, madrasah, masjid, dan balai desa juga tersedia dan terawat baik. Balai desa seringkali berfungsi sebagai pusat penyuluhan pertanian dan koordinasi bagi para kelompok tani. Ketersediaan infrastruktur yang seimbang ini memastikan bahwa kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Penutup
Desa Bumirejo merupakan pilar ketahanan pangan dan benteng ekologis bagi ibu kota Kabupaten Magelang. Keberhasilannya dalam menjaga produktivitas lahan di tengah tekanan urbanisasi ialah sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Desa ini membuktikan bahwa kawasan pertanian yang dikelola secara modern dan terorganisir dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan pusat pemerintahan yang dinamis. Tantangan ke depan bagi Bumirejo ialah menghadapi isu regenerasi petani dan adaptasi terhadap perubahan iklim, namun dengan fondasi kelembagaan yang kuat, desa ini memiliki prospek cerah untuk tetap menjadi `tanah yang makmur` bagi generasi-generasi mendatang.
            